Kadiskes Buka Giat Penyajian Data Informasi SDMK dan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lintas Sektor serta Sosialisasi Sistem Pengelolaan Data Kesehatan Terpadu Tingkat Provinsi Kalimantan Barat
Foto: Kadiskes menyampaikan arahan sekaligus membuka kegiatan
PONTIANAK – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melalui Seksi Informasi Kesehatan menggelar giat Penyajian Data Informasi SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) dan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lintas Sektor Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024, yang dihelat di Hotel Grand Mahkota Pontianak, pada Selasa (13/08/2024) siang.
Kegiatan tersebut turut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dan dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Kalbar, RSUD Kabupaten/Kota di wilayah Kalbar, BKD/BKPSDM Provinsi Kalimantan Barat, Biro Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Barat, secara luring dan daring.
Foto: Kadiskes berfoto bersama narasumber dan peserta kegiatan
Sementara itu, giat tersebut juga diikuti narasumber dari Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan Badan Kepegawaian Daerah, serta Biro Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Kadiskes Prov. Kalbar, dr. Erna Yulianti menyebut pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu contoh implementasi pilar kelima dalam transformasi Kesehatan Indonesia, yakni Transformasi SDM Kesehatan berfokus untuk memastikan pemerataan distribusi para tenaga Kesehatan diseluruh tanah air Indonesia, termasuk di Kawasan DTPK (Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan).
“Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka upaya mewujudkan transformasi kesehatan tersebut perlu didukung dengan sumber daya kesehatan, khususnya tenaga kesehatan yang memadai, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya,” ujar Kadiskes.
“Salah satu upaya percepatan ketersediaan tenaga Kesehatan tersebut adalah melalui pengadaan CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” sambungnya.
dr. Erna menyebut saat ini Kalimantan Barat masih dihadapkan pada kondisi kekurangan tenaga kesehatan baik dari jumlah, jenis, distribusi dan kualitas, terutama dokter. Dirinya menambahkan, pertanggal 30 Juni 2024 (data SISDMK) rasio dokter terhadap penduduk di Kalimantan Barat mencapai 31 per 100.000 penduduk masih relatif kecil jika dibandingkan dengan Ratio Nakes Sesuai Permenkes 33 Tahun 2015 (permenko bid kesra no 54 th 2013).
“Bisa dibilang bahwa disribusi tenaga Kesehatan belum merata di seluruh fasyankes. Secara keseluruhan di Kalimantan Barat, jumlah puskesmas per 30 Juni 2024 (SIDMK) sebanyak 249 puskesmas, Puskesmas tidak ada dokter sebanyak 4 Puskesmas (1,61%) dan Puskesmas Belum Lengkap 9 jenis Nakes (Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Kesmas, Farmasi, Gizi, Kesling, dan ATLM) Sebanyak 132 Puskesmas (53%),” terangnya.
“Demikian pula jumlah RSUD sebanyak 21 RSUD dan belum lengkap 7 jenis dokter spesialis (Sp.A, Sp.OG, Sp.B, Sp.PD, Sp.An, Sp.Rad, dan Sp.PK) sebanyak 10 RSUD (52,%),” timpalnya.
Foto: Peserta menyimak materi yang disampaikan
Kadiskes turut berharap, agar pertemuan dapat menjadi upaya strategis dalam upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan Barat.
“Saya juga berharap hasil dari kegiatan ini dapat menjadi bahan masukan kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota sebagai percepatan pemenuhan SDMK di fasyankes di Kalimantan Barat,” pungkasnya.
Foto: Kasi SDMK, Data dan TIK menyampaikan materi tentang sistem pengelolaan data kesehatan terpadu
Di akhir kegiatan juga disampaikan inovasi tentang Sistem Pengelolaan Data Kesehatan secara Terpadu oleh Kepala Seksi Sdmk, Data dan Teknologi Informasi Kesehatan, Indah Puspasari. Salah satu sumber data di sistem tersebut adalah data tenaga kesehatan yg diharapkan ke depannya Dinas Kesehatan Provinsi memiliki Bank Data Kesehatan yang data-datanya mudah di akses dan menjadi bahan kebijakan pimpinan untuk pembangunan kesehatan di Kalimantan Barat.
(Dinkes Prov. Kalbar)