Pj. Gubernur Kalbar Minta Pelaksanaan Gerakan Intervensi Stunting Digodok Lebih Serius Dengan Melibatkan Semua Pihak Terkait

5 Jul 2024
infokes

Foto: Pj. Gubernur bersama Kadis Kesehatan dan jajaran

Pontianak - Pj. Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Erna Yulianti, beserta jajaran melangsungkan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan Gerakan Intervensi Stunting di wilayah Kalimantan Barat, di ruang Data Analytic Room (DAR) Kantor Gubernur Kalimatan Barat, pada Kamis (4/7/2024). Kegiatan ini juga diikuti oleh ratusan peserta dari Dinas Kesehatan, serta Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, secara daring.

Memimpin pelaksanaan rapat, Pj. Gubernur Kalbar menyebut intervensi stunting di Kalimantan Barat masih menjadi perhatian dari Menko PMK, Sekretariat Presiden, hingga Kementerian Dalam Negeri. Intervensi yang dimaksud, yakni pengukuran dan penimbangan serentak terhadap baduta/balita yang masih tergolong rendah.

dr. Harisson menekankan agar gerakan intervensi stunting kedepan digodok lebih serius, dengan target setiap bayi harus rutin ditimbang.

Berkenaan dengan itu, dirinya menuturkan salah satu hal yang perlu menjadi atensi adalah bagaimana memberikan pengetahuan kepada para ibu tentang apa itu stunting, serta mengedukasi terkait pentingnya pemberian ASI ekslusif hingga makanan dengan gizi yang baik.

"Nah untuk anak yang sudah masuk kategori stunting, salah satu upaya yang harus kita lakukan dengan mengantarkan langsung makanan bergizi langsung kerumah," jelasnya.

"Kita pastikan agar makanan bergizi sekaligus pendamping ASI tersebut sampai langsung ke mulut anak (stunting)," timpalnya.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kadiskes Provinsi Kalbar ini juga menegaskan bakal mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur untuk tiap Pemerintah Kabupaten/Kota, serta perusahaan swasta yang beroperasi untuk ikut andil memutus stunting dengan cara rutin memberi makanan bagi anak-anak stunting.

"Nanti akan kita cek perusahaan-perusahaan mana yang memberikan, dan kemana-mana saja makanan itu diberikan," imbuhnya.

Dia yakin, upaya jemput bola seperti ini bisa efektif dalam menurunkan angka stunting secara drastis. "Tentunya ini tak terlepas dari peran penting dan kesungguhan dari semua pihak," tutupnya. (Dinkes Prov. Kalbar)